Jumat, 20 November 2009

produk laptop

Meski krisis, harga laptop masih terjangkau

PARA pekerja kantoran hingga kalangan pebisnis semakin membutuhkan fungsi laptop atau notebook. Maklum, dengan menenteng laptop, tak cuma gengsi yang mereka dapat. Komputer jinjing ini juga membantu para pekerja maupun pebisnis menyelesaikan pekerjaan mereka.

Fungsi laptop dalam dunia bisnis memang penting, apalagi untuk pebisnis yang mempunyai mobilitas tinggi. Pabrikan pun sudah melengkapi produk laptop mereka dengan berbagai fitur agar penggunanya lebih mudah melakukan presentasi, menampilkan data, atau sekadar untuk meng-up date berita terbaru serta membuka e-mail.

“Aktivitas ini yang banyak membuat orang beralih menggunakan notebook ketimbang personal computer (PC),” kata Martin Wibisono, Category Director, Personal Systems Group Hewlett Packarad (HP) Indonesia.

Karena itu, HP pun yakin, prospek penjualan laptop bisnis tetap cerah meski krisis ekonomi masih belum usai. Nah, agar penjualan tetap lancar di tengah krisis ekonomi sekarang ini, para produsen laptop menempuh berbagai strategi. Salah satunya, mereka meluncurkan produk-produk laptop terbaru yang lebih canggih dengan harga jual yang tetap terjangkau.

Produk Baru

HP melakukan hal ini melalui produk teranyarnya: Mini Notebook 2140. Produk yang meluncur pada awal Mei lalu itu dijajakan seharga US$ 535 saja atau sekitar Rp 5,8 juta. Otak atau prosesor laptop berbobot 1,19 kilogram ini adalah Intel Atom. Prosesor jenis ini lebih pintar ketimbang prosesor yang dipakai di seri HP Mini Notebook 2133, yakni FVIA C7. “Harga 2133 itu justru lebih mahal, yaitu US$ 555,” ucap Yohan Wijaya, Business Development Manager, Business Notebook PC, Personal Systems Group, HP Indonesia.

Kehadiran Notebook 2140 menambah pilihan produk laptop bagi pebisnis. Bulan lalu, HP telah menyodorkan laptop bisnis bagi kaum hawa, yakni HP Vivienne Tam Special Edition. “Ini produk bagi kaum profesional wanita yang paham akan teknologi,” jelas Martin. Harga laptop tipis ini adalah Rp 8,5 juta.

HP yakin, dengan melempar produk baru dengan harga terjangkau itu, omzet mereka masih bisa terjaga. Sayang, Martin enggan mengungkapkan target penjualan HP di tahun ini. Sebagai catatan, tahun lalu lalu, HP Indonesia berhasil menjual 200.000 laptop.

Toshiba juga tak mau ketinggalan. Supaya posisi pasarnya tetap terjaga, mereka bakal meluncurkan beberapa varian laptop terbaru bagi pebisnis tahun ini. Produk ini mencakup seri Portege, Satellite, hingga Qosmio. Salah satunya adalah Satellite M300-P4333R. Laptop seri ini mengusung harddisk sangat gemuk yang berkapasitas 320 Gigabyte (GB). “Ini memang cocok dipakai bagi pebisnis,” kata Aji Bagjaraya, Asisten Manajer Pemasaran PT Techking Enterprises Indonesia, pemasok notebook Toshiba. Lewat berbagai produk baru itu, Toshiba yakin masih bisa menggenggam pangsa pasar sebesar 18%.

Axioo juga ingin menikmati ceruk pasar laptop yang semakin lebar ini. Axioo mempunyai andalan di pasar laptop bisnis, yakni seri Zetta. Yang terbaru adalah Zetta MLM yang berharga Rp 8 juta. “Notebook bisnis belum punya kontribusi utama. Tapi (pasarnya) selalu tumbuh,” ujar Devi Yosita, Manajer Komunikasi Pemasaran Axioo.

Memilih Komputer Jinjing yang Paling Pas untuk Bisnis

Harga laptop kini semakin terjangkau. Bahkan, harga laptop canggih yang mampu mendukung urusan bisnis pun tak akan menguras isi kantong. Di pasaran, semakin banyak komputer jinjing yang dijajakan dengan harga di bawah Rp 10 juta. Meski harganya murah, pabrikan mengklaim, laptop ini cukup handal untuk membantu menyelesaikan urusan bisnis.

Bagi yang ingin mengganti laptop lawas atau memang ingin mempunyai laptop yang bisa dipakai untuk mendukung pekerjaan kantor, ada beberapa saran yang bisa menjadi pegangan sebelum memutuskan untuk membeli.

Pertama, Anda tentu perlu menyiapkan anggaran. Dari kekuatan anggaran itu, Anda bisa memutuskan untuk membeli laptop di atas Rp 10 juta atau di bawah harga itu. Jika Anda memilih yang harganya di atas Rp 10 juta, pekerjaan Anda lebih mudah. Biasanya, laptop mahal telah memiliki fitur yang lengkap.

Namun, bila anggaran cekak dan terpaksa membeli laptop di bawah Rp 10 juta, Anda perlu memperhatikan lebih detail kelengkapan fitur yang ditawarkan masing-masing merek. “Konsumen perlu jeli meneliti spesifikasi sebelum memboyong laptop bisnis,” kata Aji.

Nah, Anda harus memperhatikan apakah laptop itu memiliki fitur yang mendukung pekerjaan bisnis. Menurut Devi, laptop bisnis yang memadai harus memiliki kapasitas harddisk lumayan besar. Sebab, aktivitas bisnis tentu membutuhkan laptop yang mampu menyimpan banyak data.

Kedua, cari model yang simpel dan praktis. Pertimbangannya sederhana, para pebisnis biasanya mempunyai mobilitas yang tinggi. Laptop tipis dan ringan tentu tak akan merepotkan.

Ketiga, jangan terlalu fokus pada fitur yang serius saja. Terkadang, di saat-saat mengerjakan tugas, Anda perlu menikmati hiburan, entah itu musik, film atau permainan. Nah, cari fitur yang bisa membunuh rasa jenuh dan membuat Anda tetap semangat.

Keempat, setelah laptop idaman ada di tangan, jangan lupa merawatnya. Misalnya selalu memperbaharui program yang terbenam di laptop secara berkala. Yang terpenting adalah sistem operasi, anti virus, dan program office.

Laptop merupakan produk yang sensitif. Makanya, Anda jangan sekali-sekali menempatkan benda apapun di atas tubuh laptop. Biar aman, ada baiknya laptop yang Anda beli diberi tas pelindung.Kalau ada masalah, jangan membongkar sendiri; lebih baik Anda membawa laptop ke pusat pelayanan. “Juga jangan dipakai nonstop,” saran Martin.

http://weekend.kontan.co.id/index.php/read/xml/gadget/1845/meski-krisis-harga-laptop-masih-terjangkau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar