Jumat, 26 Februari 2010

SBY: Jauhkan Diri dari Tirani Kekuasaan
Laporan wartawan KOMPAS.com Hindra Liauw
Kamis, 25 Februari 2010 | 22:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -(2). Dalam bidang demokrasi dan kehidupan politik, para pemimpin negara harus dapat mencontoh Nabi Muhammad yang mewujudkan sistem kehidupan yang rukun dan harmonis antarumat beragama. Selain itu, perilaku Nabi Muhammad yang santun dan penuh etika juga haruslah menginspirasi para pemimpin dalam mewujudkan demokrasi di tanah air.

Demokrasi juga harus kita tunjukkan dengan penuh etika dan kesantunan, serta tetap menjunjung tinggi akhlaqul karimah, bukan demokrasi yang sarat dengan dendam dan permusuhan, serta saling menjatuhkan.
-- Susilo Bambang Yudhoyono

"Demokrasi yang kita bangun haruslah menjauhkan diri dari tirani kekuasaan dan golongan kuat, serta bentuk-bentuk pemaksaan kehendak yang justru merusak rasa keadilan. Prinsip-prinsip dasar musyawarah untuk mufakat demi kebaikan rakyat dan negara masih memiliki tempat di alam reformasi dewasa ini," ujar Presiden ketika menyampaikan sambutan Peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad 1431/2010 di Istana Negara, Jakarta.

Turut hadir dalam peringatan tersebut sejumlah anggota menteri Kabinet Indonesia Bersatu, seperti Menko Perekonomian Rakyat Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Agama Suryadharma Alie, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, Ketua DPR RI Marzuki Alie, Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saefuddin, Jaksa Agung Hendarman Supandji, serta para duta besar negara sahabat.

(1).Menurut Presiden, pemerintah selalu bertekad membangun kehidupan di Indonesia, di mana Islam, demokrasi, dan modernitas dapat hidup seiring dan sejalan dengan damai. "Demokrasi yang kita bangun adalah demokrasi yang disertai amanah. Demokrasi juga harus kita tunjukkan dengan penuh etika dan kesantunan, serta tetap menjunjung tinggi akhlaqul karimah, bukan demokrasi yang sarat dengan dendam dan permusuhan, serta saling menjatuhkan," tegasnya.

Presiden mengatakan, alangkah indahnya jika semua pemimpin di Indonesiadapat membangun tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan demokrasi yang santun, beretika, dan berakhlak, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad.

Melalui kesempatan itu, Presiden juga mengajak seluruh umat Muslim di tanah air untuk senantiasa memperteguh keyakinan dan semangat untuk melanjutkan pembangunan bangsa dan negara. "Mari kita bangun negeri ini di atas fondasi keimanan dan ketaqwaan yang kuat. Dengan meyakini dan melaksanakan hal ini, Insya Allah bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju sejahtera dan berperadaban mulia di masa depan," ajaknya.

Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, para pemimpin juga hendaknya mencontoh kesuksesan kepemimpinan Nabi Muhammad. "Salah satu kuncinya adalah kesesuaian antara tindakan dan perkataan. Pemimpin yang besar adalah pemimpin yang kecintaannya kepada rakyat lebih besar daripada kecintaannya pada dirinya sendiri dan kelompoknya," ujar Suryadharma.

(1) : argumentasi

(2) : penalaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar